Keren, Asyik, Moderen, Santun.
Ada seorang karyawan PNS bernama Zie yg tak pernah diajak proyek. Karena dia gak mau cincai soal Mark Up anggaran. Dia santai saja asal gak makan uang haram katanya.
Tapi sebenarnya saat ini dia lagi kesulitan ekonomi. Sehingga dia berniat menjual 80 bungkus ta'jil bubur manis buatan istrinya dikantor. Sampai kantor dengan membawa ta'jil dia semangat promosikan ke ruangan2 teman2 kantornya. Tapi gak ada yang nanggapi.
Sampai sore waktu pulang gak ada juga yg beli ta'jilnya. Perlahan Zie menghela nafas dan tidak terasa menitikkan air mata. Terbayang bagaimana istrinya dari pagi2 sekali sejak sebelum sahur, menyiapkan bubur ta'jil yang dibawanya. Sambil beres-beres mejanya, bersiap pulang. Merahlah matanya.
Tapi itu hanya beberapa menit. Kemudian dia langsung hapus airmatanya. Dan dia segera melangkah keluar untuk pulang sambil menenteng bawaan ta'jilnya.
Di luar dia lihat ada 5 orang satpam. Maka dikasihnyalah 5 ta'jil. Gratis. Bahkan ketika satpam itu tau ta'jil nya gak laku dan mau dibayar, dia menolak.
Kemudian dia mampir di masjid dekat kantornya untuk ashar. Selesai ashar dia serahkan seluruh ta'jil sisa 75 bunkus ke pengurus masjid untuk buka puasa bersama. Gratis !!
Tindakan itu membuat pengurus masjid mencatat nama, no telpon, alamat. Hanya satu pesan Zie, bahwa dia gak mau diumumkan namanya.
Sesampai dirumah. Dia disambut oleh istri yg girang melihat dia gak bawa pulang ta'jil. Tapi heran lihat suaminya Zie lesu.
"Kenapa bang. Kan ta'jilnya habis."
"Iya habis. Tapi Ndak ada duitnya."
"Lho kok bisa? Pada ngutang?" Istrinya mulai lesu juga.
"Bukan. Gak ada yg beli di kantor. Jadi 5 kukasih satpam, 75nya ku kasih mesjid buat takjil bersama".
"Oh..."
Muka kecewa istri membuat Zie makin teriris. Tapi tak lama kemudian istrinya berwajah cerah lagi, kemudian tersenyum kepada suaminya.
"Gak apa2lah bang. Belum rejeki. Kita diminta menjamu tamu Allah. Yuk.. siap2 bentar lagi magrib".
Subhanallah… takjub Zie melihat keikhlasan istrinya itu… dan terasa ringan di dada, merekapun berbuka bersama dalam kesederhanaan…
Setelah selesai tarawih tiba2 ada telepon masuk dr nomor yg tidak dikenal. Diangkat Zie…
"Assalamualaikum..." Ucap zie menyambut si penelepon.
"Waalaikumsalam warahmatullahi Wabarokatuh. Apa benar ini bapak yang tadi ngasih ta'jil ke mesjid?"
"Benar pak ada yg bisa saya bantu?"
"Tadi kebetulan kami mampir masjid. Gak kekejar buka di rumah saya. Saya makan bubur sumsumnya. Istri makan bubur ketan hitamnya. Enaaaak banget.."
"Alhamdulillaah pak.. Terimakasih" jawab Zie.
"Nah mulai besok sampai tamat ramadhan saya pesen 1000 ta'jil tiap hari. Bisa?"
Zie terkejut. Dan berteriak Allahu Akbar dalam hati. Gemetar dirinya…Ta'jil yg dianggap gak laku malah mendatangkan customer yg dahsyat.
"Bi… bisa pak. Tapi maaf, keuangan saya lagi terpuruk. Modal untuk 1000 ta'jil untuk hari pertama aja gak ada".
"Tenang… tolong kalkulasi semua. Minta rekening. Saya bayar cash untuk 28 hari" begitu suara orang diseberang telepon hp nya.
"Ya Allah, ini saya tidak mimpi kan pak."
Ketawa bapak dermawan yang di seberang.
"Oya, ta'jil akan dijemput supir dan pegawai saya. Kalian cuma buatkan saja ya"
"Terima kasih yang tak terhingga pak. Semoga Jannah utk Bapak".
Telepon ditutup. Dan dia menghitung semua kebutuhan 1000 ta'jil X 28 hari, setiap ta'jil dihargai Rp 5rb, kemudian hitungan itu di foto, dan kemudian dia kirim ke nomor bapak dermawan tadi berikut rekeningnya.
10 menit kemudian masuk notifikasi dari e-banking nya. Masha Allah… sudah masuk uang seratus juta lebih yang barusan tadi dia tulis.
MATEMATIKA ALLAH MEMANG TAK PERNAH KITA TAHU, daya nalar kita seringkali tidak mampu menjangkaunya.